Jakarta – Enterprise System for Technology and Information Management (ESTIM) menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Program Komputer IT Service Management Pertama di Indonesia.
Penghargaan diterima oleh Dr. Dede Mulyana sebagai pencipta ESTIM, sekaligus sebagai Founder dan CEO dari PT Lemurian Inovasi Teknologi dan didampingi oleh Tata Kartadibrata sebagai Co-founder dan CTO. Pemberian Rekor MURI dilakukan di Hotel Santika Premiere Bintaro pada 11 Oktober 2019, dalam acara Partner Enablement untuk para reseller dan implementor ESTIM dari berbagai perusahaan IT di Indonesia. Asesment dan penelitian untuk penghargaan Rekor Program Komputer IT Service Management telah dilakukan dengan ketat. Selain dilakukan pengecekan pencatatan Hak Cipta di Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), juga dilakukan asesmen dan penelitian terhadap produk sejenis yang memiliki kemampuan, fitur juga fungsi yang sama dengan ESTIM sebagai rekoris.Program Komputer IT Service Management ini, selain harus memiliki modul yang siap pakai yang mencakup 26 proses dalam IT Infrastructure Library, juga perlu dibandingkan dengan program lain yang ada di dunia. Maka dari itu, Rekor MURI menyetujui bahwa ESTIM adalah Program Komputer IT Service Management Pertama di Indonesia, dan berhak mendapatkan penghargaan. Pada kesempatan itu, Dede Mulyana memberikan pesan kepada perusahaan dan pegiat software di Indonesia bahwa bangsa Indonesia sebenarnya mampu membuat produk-produk software komersial yang berkualitas. Namun sayangnya banyak perusahaan vendor IT di Indonesia lebih tertarik untuk menjual produk buatan luar negeri yang sudah memiliki nama, karena dapat dengan cepat dijual dan memberikan keuntungan untuk perusahaan.
“Hal ini yang mengakibatkan kurang berkembangnya industri software komersial dalam negeri yang semakin banyak dibanjiri software buatan luar negeri,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (11/10/2019). Satu hal lagi yang menarik dari PT Lemurian Inovasi Teknologi, sebagai perusahaan pemegang Hak Cipta software ESTIM, yaitu 90% karyawannya adalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Program rekrutmen dilakukan atas kerja sama dengan pihak sekolah melalui tahap seleksi, pelatihan, dan pembekalan sebelum menjadi karyawan. “Hal ini juga menunjukkan bahwa sumber daya manusia Indonesia, bahkan lulusan SMK pun, mampu menciptakan produk-produk yang bisa menjadi kebanggaan bangsa Indonesia,” pungkasnya.